Banyak yang ingin mendapatkan kenyamanan lebih saat berkendara. Berbagai cara bisa dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan shockbreaker double rebound.
Suspensi memang berkaitan erat dengan tingkat kenyamanan mobil. Suspensi yang berkualitas akan menghadirkan rasa “empuk” sehingga kendaraan lebih terasa nyaman. Selain itu, mobil pun tidak terasa limbung ketika tengah berbelok.
Maka, tidak sedikit yang ingin mengganti sistem suspensi bawaan mobil yang dirasa kurang nyaman dengan jenis yang sesuai preferensi. Hal itu memang bisa jadi solusi ketika ingin meningkatkan kenyamanan di mobil. Namun, ketika mau melakukannya, disarankan untuk memilih menggunakan shockbreaker double rebound yang memang dikenal andal.
Kegunaan Shockbreaker
Shockbreaker atau peredam kejut adalah elemen kunci dari suspensi kendaraan. Sistem ini dirancang untuk mengimbangi tekanan pada sasis saat berkendara di jalanan yang tidak rata.
Adapun mekanisme kerjanya cukup kompleks. Di dalamnya tercakup sistem peredam getaran, penyerapan guncangan, serta memastikan kontak konstan roda dengan permukaan jalan saat mobil melaju.
Peredam kejut akan dipasang di sebelah roda. Dengan bantuan sistem tuas, beban mekanis dari guncangan dan getaran dipindahkan dari roda yang berputar ke shockbreaker.
Bagian tersebut juga dilengkapi dengan pegas. Ini yang memberikan daya pengembalian batang dengan cepat setelah kompresi ketika menabrak benturan. Jika proses ini tidak dilakukan secepat mungkin, maka mobil akan bergoyang tidak terkendali.
Seperti Apa Shockbreaker Double Rebound?
Terdapat berbagai jenis peredam kejut yang bisa diperoleh. Namun, shockbreaker double rebound dinilai mampu menghadirkan kenyamanan yang lebih baik bagi mobil. Tidak heran, mobil-mobil premium sering memakainya, terutama yang berasal dari pabrikan di Eropa.
Peredam kejut double rebound berbeda dengan sistem shockbreaker single rebound. Perbedaannya terletak pada keberadaan per tambahan di shockbreaker double rebound. Berkat itu, kemampuan untuk menghadirkan kenyamanan jadi meningkat.
Hal itu bisa terjadi karena shockbreaker single rebound bekerja dengan melepaskan ayunan ke atas begitu saja. Gerakannya akan terlepas tanpa ditahan lagi, sehingga sering dianggap membuat mobil terasa berayun dan kurang “empuk”.
Berbeda dengan peredam kejut double rebound. Ketika shockbreaker bergerak turun oleh gerakan menekan bodi kendaraan, maka gerakan tersebut ditahan oleh per.
Dipasang di bagian dalam shockbreaker, per tersebut berguna sebagai penahan guncangan. Tujuannya supaya gerakannya tidak terlepas begitu saja, sehingga menghadirkan kenyamanan yang lebih bagi mobil.
Tidak heran, menggunakan peredam kejut double rebound juga akan mendukung pengendalian kendaraan yang baik. Ketika sedang berbelok di tikungan tajam pun, mobil tidak akan limbung. Selain itu, dimensi as yang lebih pendek dibanding dengan peredam kejut single rebound semakin menghadirkan kenyamanan bagi mobil.
Modifikasi Sendiri
Tidak semua mobil menggunakan peredam kejut double rebound. Namun, jika ingin menghadirkannya di kendaraan, hal tersebut tetap dimungkinkan dengan melakukan modifikasi sendiri.
Mobil bisa dibawa ke bengkel untuk dipasangi shockbreaker double rebound. Di sana peredam kejut akan dibongkar. Lalu ditambahkan per yang sesuai diameter shockbreaker untuk kemudian dirakit kembali.
Saat dibongkar, penggantian oli suspensi juga akan dilakukan. Bersamaan dengan itu, gas nitrogen ikut ditambahkan untuk menambah daya redam terhadap goncangan.
Setelah semuanya selesai, cobalah untuk merasakan kenyamanannya di jalanan. Hasilnya pasti berbeda. Perjalanan semakin nyaman karena guncangan terasa “empuk” berkat keandalan peredam kejut double rebound.
Akan tetapi, siapkan dana lebih untuk menggantinya. Secara umum, peredam kejut double rebound akan lebih mahal dibanding shockbreaker single rebound. Namun, harganya akan sepadan dengan kenyamanan berkendara yang dihadirkan untuk mobil.